Permainan dimana Daruma-san menyebutkan kalimat yang ketika kalimat itu selesai jika ada yang bergerak maka akan mati. Satu-persatu siswa dikelas tersebut mati dan yang tersisa hanya Shun dan Satake (Shota Sometani
Kekerasan penuh darah, situasi absurd yang hadir seenaknya, hingga komedi gelap yang hitam pekat adalah apa saja yang bakal kita temui dalam film ini.As the Gods Will adalah jawaban jika ada seseorang bertanya "kenapa sang sutradara begitu suka mengadaptasimanga?" Jawabannya mudah. Karena dari materi buku komik, Miike bisa menemukan keluasan fantasi yang dengan mudah memfasilitasi keliaran gayanya. Seolah dia menemukan kebebasan mengekspresikan kegilaan komikal yang mengakar kuat dalam jiwanya.
Bagaikan tidak sabar, Miike sudah menyodorkan boneka Daruma yang bisa bergerak, bicara, bahkan membunuh orang sedari awal film. Sekelompok siswa SMA terkurung dalam kelas tanpa tahu apa-apa dan dipaksa menjalani permainan maut oleh Daruma tersebut. Sebuah permainan tradisional sederhana, dimana ada satu orang berjaga (Daruma) sambil melantunkan sebaris lirik sedangkan pemain lainnya (siswa) harus bergerak mendekatinya tanpa ketahuan
PEMERANFILM : Ryûnosuke Kamiki, Sôta Fukushi, Shôta Sometani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar